Jurusan BK FIP UNG Laksanakan Project Studi Budaya Di Desa Ayumolingo

Oleh: Mohamad Rizal Pautina . 5 Desember 2022 . 10:49:51

Mahasiswa semester 3 dari kelas ABCDE Jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melaksanakan project studi budaya di Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo, Jumat-Minggu tanggal (2-4/12/2022).

Jumadi Mori Salam Tuasikal, M.Pd mengungkapkan, kegiatan yang mengusung tema optimalisasi literasi budaya dalam menginternalisasi karakter budaya dan nilai keberagaman pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling melalui studi budaya di Desa Ayumolingo ini merupakan project UAS dari mata kuliah Wawasan Budaya yang diampunya bersama Idriani Idris, S.Pd, M.Pd.

“Indonesia memiliki banyak ras, suku, pulau, dan budaya yang beragam. Dimana, terbentang dari Aceh sampai Papua dengan 17.540 pulau yang tersebar di seluruh kedaulatan Republik Indonesia (Situmorang, 2006). Salah satunya adalah desa yaang dikunjungi oleh mahasiswa kelas 3ABCDE Bimbingan yakni Desa Ayumolingo di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo.

“Alasan mahasiswa datang ke desa Ayumolingo ini untuk mempelajari beragam budaya di desa tersebut sebagai program turun desa dengan nama ‘Studi Budaya’. Desa Ayumolingo merupakan desa yang berpenduduk lokal (Gorontalo) dan transmigrant (luar Gorontalo),” ujar Jumadi panggilan akrabnya.

Jumadi mengatakan, menurut hasil wawancara yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan sistem home-to-home atau mendatangi rumah-rumah warga. Bahwa masyarakat Ayumolingo menganut dua agama yakni Kristen dan Islam. Masyarakat di desa Ayumolingo masih sangat terjaga kearifan lokalnya dari masing-masing suku yang ada.

“Dalam wawancara dengan salah satu warga yang bernama Diah mengatakan, walaupun berbeda suku, kalau ada hari-hari perayaan atau ada yang membutuhkan seperti ada pesta pernikahan dan jika ada yang tertimpa musibah, mereka secara bersama-sama atau gotong royong membantu warga desa tersebut” ungkap Jumadi.

Sementara itu, salah satu peserta project studi budaya di Desa Ayumolingo Rizka Imroatun Fadhillah mengatakan, di desa Ayumolingo sebagian besar warganya bermata pencaharian petani dan pedagang, dan ibu-ibu di desa tersebut kebanyakan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Alat yang digunakan untuk mengolah lahan tani mereka kebanyakan masih menggunakan alat yang tradisional.

“Untuk sistem bahasa di desa ini menggunakan bahasa Indonesia, tetapi untuk keseharian mereka yang orang lokal menggunakan Bahasa Gorontalo dan yang orang Jawa menggunakan bahasa Jawa.  Dalam kegiatan home-to-home ini kami mahasiswa banyak sekali mendapatkan ilmu baru mengenai kebudayaan, tradisi, dan teknologi yang ada di desa Ayumolingo. Kami juga memberikan beberapa sembako kepada warga yang kami wawancarai,” ujar Rizka.

Rizka mengatakan, selain kegiatan wawancara, kami juga melakukan kunjungan di sekolah yang terdapat di desa Ayumolingo yakni di SMPN 7 Satap dan SDN 24 Pulubala untuk melakukan sosialisasi dan layanan informasi mengenai ‘Perundungan’. Setelah memberikan layanan informasi, kami mencoba membangun interaksi yang seru dengan para siswa, yakni dengan memberikan pertanyaan dan bagi yang bisa menjawab diberikan hadiah berupa makanan ringan yang telah kami siapkan, antusiasme para siswa sangat bagus, sehingga kegiatan layanan informasi yang kami lakukan dapat dikatakan berhasil.

“Kami juga melaksanakan outbond untuk membangun hubungan yang harmonis sembari bermain dengan anak-anak tersebut. Terdapat beberapa ice breaking’s dan games yang kami siapkan khusus untuk kegiatan studi budaya ini. Sama seperti layanan informasi, kami juga menyiapkan beberapa hadiah agar siswa semangat mengikuti kegiatan kami. Terdapat beberapa intrukstur outbond yang telah ditunjuk untuk menjadi pemimpin dari kegiatan outbond. Kegiatan utama dari program Studi Budaya Alhamdulillah berjalan lancar,” tandasnya.

Agenda

24 - 26 Februari 2019

Visitasi Akreditasi Jurusan Bimbingan dan Konseling

Visitasi Akreditasi Jurusan Bimbingan dan Konseling oleh BAN-PT